SEJARAH SINGKAT DESA CIOMAS
42
0
Yang pertama mendirikan Desa Ciomas ada 3 orang (tidak dikenal/tidak diketahui namanya dan tahun berapa didirikannya)
|
Pertama
|
:
|
Bertempat di Pakuwon (sekarang menjadi lahan sawah Bengkok sebelah barat makam Cirembai).
|
|
Kedua
|
:
|
Bertempat di Dukuh Muncang (sekarang menjadi wilayah Desa Candrajaya).
|
|
Ketiga
|
:
|
Bertempat di Kampung Pabuaran (sekarang menjadi wilayah Desa Candrajaya).
|
Setelah mendirikan ketiga tempat tersebut, mereka membuat sumur di pinggir selokan Cisaat, Sirah Dayeuh. Kemudian setelah mereka mendirikan desa dan sumur tersebut, mereka pergi menuju ke sebelah timur dan mendirikan Desa Sindang Jawa yang sekarang termasuk Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. Setelah itu mereka menuju Cirebon Girang.
Desa Ciomas setelah ditinggal pendirinya, datanglah 3 (tiga) orang perempuan menuju sumur pinggir Cisaat, mereka bermukim disitu bersama pengiringnya yang bernama Raden Semar.
Adapun nama tiga perempuan itu adalah :
- Nyi Mas Ciptarasa
- Nyi Mas Intensari
- Nyi Mas Mayangsari
Pada saat ketiga perempuan beserta pengiringnya bermukim di tempat tersebut, terjadilah hal yang tak terduga. Ketika salah seorang dari ketiga perempuan itu cincinnya jatuh kedalam sumur, maka warna air sumur itu mendadak berubah menjadi warna kuning seperti warna emas. Atas kejadian itulah Desa yang belum memiliki nama yang didirikan pengembara terdahulu mereka namai Ciomas. Nama Ciomas mengambil gambaran dari air sumur yang seperti warna emas (cai emas).
Karena keadaan alam bencana banjir, lama kelamaan sumur tersebut terbawa arus kali cisaat dan menghilang. Selaku juru kuncinya pada waktu itu yang bernama Ki Utun dibuatlah sumur baru yang tempatnya berpindah dari tempat semula, yang sekarang ada di kompleks Sirah Dayeuh.
Kemudian datang pula klana baru yang bernama rama buyut Raden Brahma dan ia berdiam/bermukim disebelah utara Sirah Dayeuh yaitu Cibuntu. Dinamakan demikian karena ada sumber air yang mengalir tapi tidak ada kelangsungannya atau (buntu) yang mana ditempat itu terdapat keterangan keramatnya bagi siapa yang ingin tuntas perkaranya, begitu juga ditempat Sirah Dayeuh ada keramatnya untuk minta dikabulkan apa yang dikehendakinya dengan izin Tuhan sampai sekarang kedua tempat tersebut banyak dikunjungi bagi yang memerlukan dan mempercayainya.
Adapun juru kunci Sirah Dayeuh dan Cibuntu setelah Ki Utun, tidak ada keterangan siapa penggantinya, hanya yang diketahui adalah Ibu Sayem hingga meninggal dunia kemudian diganti oleh Ibu Imboh, turun temurun oleh anaknya yang bernama Karsam. dilanjutkan oleh adiknya yang bernama Wirta dan sekarang oleh saudara Dodo anak dari pak Wirta.
Desa Ciomas setelah didirikan sampai dimekarkan, menurut sejarah Kabupaten Majalengka telah merasakan menjadi sebuah kecamatan, yaitu sejak tahun 1874 (Staatsblad No. 73 Tanggal 01 April 1874) yaitu Kecamatan Ciomas Kewadanaan Maja Kabupaten Majalengka. Sampai Tahun 1883 masih tercatat Kecamatan Ciomas (menurut Ordonansi Tanggal 12 Desember 1883). Selanjutnya berdasarkan organisasi pembagian wilayah Kabupaten Majalengka Tahun 1927, Ciomas sudah tidak tercantum lagi sebagai kecamatan dan tidak ada keterangan yang pasti tahun berapa sesungguhnya Kecamatan Ciomas ditiadakan.
Menurut cacatan sejarah jumlah Kepala Desa yang pernah menjabat sebagai pimpinan dari sejak pindah alun-alun sebanyak 5 kali dan terbagi menjadi 3 jaman, yaitu: jaman penjajahan Belanda, Jepang dan masa Kemerdekaan RI sampai Desa Ciomas dimekarkan pada tahun 1984 hingga sekarang terhitung 41 orang. Sebagaimana terangkum dalam tabel berikut:
|
NO
|
NAMA KUWU
|
KETERANGAN
|
|
1.
|
CANDRAJIWA
|
-
|
|
2.
|
JIWAMAPATA
|
-
|
|
3.
|
BETARA
|
-
|
|
4.
|
DIPAKERTI
|
-
|
|
5.
|
SACAPRANA
|
-
|
|
6.
|
SINGADIWANGSA
|
-
|
|
7.
|
SINGAKERTI
|
-
|
|
8.
|
MANTEN GEDE
|
-
|
|
9.
|
WANGSADINATA
|
-
|
|
10.
|
WIRAYUDA
|
-
|
|
11.
|
DEMANG JURANG PARINGGA
|
-
|
|
12.
|
RAKSAWEDANA
|
-
|
|
13.
|
RANTAN
|
-
|
|
14.
|
DEMANG JURANG PARINGGA
|
-
|
|
15.
|
SACADIBRATA
|
-
|
|
16.
|
RAKSA TUNGGANGAN
|
-
|
|
17.
|
SINGAPRANA
|
-
|
|
18.
|
NGABEITIRTALAYUAN
|
-
|
|
19.
|
DEMANG TIRTA SUPAYA
|
-
|
|
20.
|
NGABEITIRTASUMBAGA
|
-
|
|
21.
|
NASU
|
-
|
|
22.
|
DEMANG TIRTA SUMBAGA
|
-
|
|
23.
|
NAYAPRANA
|
-
|
|
24.
|
RADEN JAYADINATA
|
-
|
|
25.
|
RADEN ANGGADIPRAJA
|
-
|
|
26.
|
AKI SARIPAN
|
-
|
|
27.
|
AKI JUMANI
|
-
|
|
28.
|
SURAWANGSA
|
-
|
|
29.
|
ADI WIJAYA
|
-
|
|
30.
|
ARJA WINATA
|
-
|
|
31.
|
WIRYA ADIJAYA
|
-
|
|
32.
|
SURAKARYA
|
1929 s.d 1944
|
|
33.
|
A. FAKIH
|
1945 s.d 1979
|
|
34.
|
M. DASTA
|
1980 s.d 1981
|
|
35.
|
SOLIHIN
|
1984 s.d 1992
|
|
36.
|
T. SARTA
|
1995 s.d 2000
|
|
37.
|
DEDE SODIKIN
|
2001 s.d 2011
|
|
38.
|
MAHFUDIN
|
2011 s.d 2016
|
|
39.
|
H. MAHFUDIN
|
2016 s.d 2019
|
|
40.
|
BUDI SUNARTO
|
2019 s.d 2023 (PAW)
|
|
41.
|
BUDI SUNARTO
|
2023 s.d 2031
|
